Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami sikap Yesus yang penuh belas
kasih kepada sesama sehingga mereka dapat mewujudkannya dalam tindakan
sehari-hari.
Kosa kata/ kata
kunci/ Ayat yang perlu diingat
“…Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah
murah hati.” (Lukas 6:36)
Menggali Pengalaman Melakukan Tindakan Belas
Kasih
Kita awali dengan menjawab pertanyaan berikut,
- Apa saja kegiatan Gereja yang dapat membantumu berkembang? dan dengan mengikuti kegiatan di gereja, apa sajakah manfaatnya bagi kalian?
- Siapa di antara kalian yang hatinya pernah tergerak oleh belas kasihan ketika melihat orang yang menderita?
- Apa yang kalian lakukan setelah tergerak oleh belas kasihan? Diam saja? Atau berbuat sesuatu?
Cobalah untuk hening dan melakukan
releksi, mengingat kembali peristiwa ketika kalian pernah merasa iba terhadap
seseorang dan kemudian mau berbuat sesuatu pada orang tersebut.
Menggali
Inspirasi dalam Kitab Suci tentang Belas Kasih Yesus
Bacalah beberapa bacaan
Kitab Suci berikut ini:
Lukas 6:27-37
27 Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. 34Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 36Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” 37 “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Matius 15:32-38
32Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” 33Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” 34Kata Yesus kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh,” jawab mereka, “dan ada lagi beberapa ikan kecil.” 35Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. 36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah- mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid- murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. 37Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. 38 Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Lukas 7:11-17
11Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid- Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 12Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” 14Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” 15Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” 17Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Mendalami bacaan Kitab Suci dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:
a. Kasih seperti apakah yang dikehendaki oleh Yesus berdasar
Lukas 6:27-37?
b. Agar dapat melaksanakan kasih seperti yang dikehendaki
Yesus dalam Lukas 6:27-37, sikap apa saja yang perlu kita miliki?
c. Berdasarkan bacaan Kitab Suci di atas, apa yang mendorong
Yesus mau melakukan tindakan belas kasih?
Penjelasannya sebagai berikut:
- Dalam kehidupan sehari-hari, kerap kita menjumpai beberapa orang yang tampak kurang beruntung dalam hidupnya. Mereka adalah sekelompok orang yang terpinggirkan, miskin, menderita, dan tidak mendapat perhatian dari orang lain.
- Rasa peduli pada sesama atau belas kasih bukan terutama terletak pada besar kecilnya bantuan, namun yang penting adalah sikap bela rasa, yaitu sikap turut merasakan penderitaan orang lain sebagai penderitaannya sendiri.
- Yesus menunjukkan sikap bela rasa, kepedulian, dan belas kasih-Nya kepada mereka dengan berbagai cara:
- Mau menyapa mereka yang terpinggirkan dan tidak diperhatikan,
- Mau hidup di tengah-tengah mereka yang miskin dan menderita,
- Mau melakukan mukjizat-mukjizat penyembuhan yang
Tindakan
Yesus tersebut didasari oleh belas kasihan. Hatinya tergerak oleh belas kasihan
ketika melihat orang-orang yang menderita sengsara dan melakukan banyak hal
yang membahagiakan orang miskin dan menderita.
Mengaplikasikan Pemahaman akan Tindakan Yesus yang Berbelas Kasih Melalui
Perbuatan Nyata
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai beberapa orang yang tampak mengalami penderitaan dalam hidupnya.
Pada
zaman Yesus, orang yang mengalami kemalangan, penderitaan, seperti sakit,
cacat, miskin bahkan yang mengalami kematian, dipandang oleh orang Yahudi
sebagai hukuman dari Allah karena kedosaan mereka. Yesus hadir untuk mewartakan
kabar suka cita, maka Ia terpanggil untuk berbela rasa kepada mereka.
Tindakan
Yesus yang yang penuh belas kasih tampak dalam peristiwa: l mukjizat ketika
membangkitkan seorang pemuda di kota Nain (lih. Luk 7: 11-17). l menyelamatkan
wanita yang tertangkap basah berzinah l menyembuhkan orang sakit kusta l
menyembuhkan orang buta, dan sebagainya.
Yesus
melakukan semua perbuatan kasih itu bukan demi mencari pengikut yang banyak,
bukan pula demi popularitas, namun demi pembebasan orang yang dikasihi-Nya, dan
demi kebahagiaan orang yang dikasihi-Nya.
Kita pun sebagai murid Kristus dituntut untuk meneladani-Nya dengan mengasihi orang lain, terutama mereka yang sangat membutuhkan bantuan dan belas kasihan dari sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar