Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentiikasi dan menjelaskan peran Gereja, menghormati
tokoh-tokoh Gereja dan mensyukuri peran Gereja dengan melibatkan diri dalam
berbagai pelayanannya serta memberi teladan bagi anggota Gereja sesuai pesan
Kitab Suci.
Kosa kata/ kata
kunci/ Ayat yang perlu diingat
“Jangan seorangpun
menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang
percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam
kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”. (1 Tim 4:12)
Menggali Pengalaman
Keterlibatan dalam Kegiatan Gereja dan Manfaatnya
Mari kita uji pengetahuan kalian dengan pertanyaan berikut
- Manfaat apa saja yang diperoleh dengan menjadi misdinar?
- Selain misdinar, sebutkan kegiatan-kegiatan dalam Gereja Katolik? Apa kegiatannya? Apa manfaatnya?
- Siapa saja pribadi-pribadi yang ada dalam Gereja Katolik yang dapat berperan dalam pengembangan diri remaja? Apa perannya?
- Apa yang harus kalian lakukan agar dapat merasakan peran Gereja bagi perkembangan diri kalian?
Beberapa contoh wadah kegiatan Gereja:
- Legio Mariae, yang artinya Legium [Pasukan Tentara Maria). Mereka bagaikan tentara. Setiap seminggu sekali, mereka berkumpul untuk berdoa bersama, mendapatkan penugasan, dan melaporkan pelaksanaannya minggu berikutnya. Melalui Legio Mariae, kita bisa berlatih disiplin melaksanakan tugas, berkumpul untuk membangun solidaritas iman.
- Lektor, bertugas untuk membaca Kitab Suci saat Perayaan Ekaristi. Mereka beruntung sudah mengetahui dan memahami bacaan Kitab Suci sebelum Ekaristi dilaksanakan.
- Anak Misioner. Mereka berlatih menjadi anak-anak yang siap diutus dan terbiasa dengan doa dan derma.
- Putera-putri altar atau misdinar. Mereka membantu Imam dalam Perayaan Ekaristi.
- Kegiatan lainnya: Perayaan Ekaristi, Bakti Sosial, pendalaman Alkitab, Remaja Katolik, Orang Muda Katolik, dan sebagainya.
Manfaat Pelayanan dan kegiatan Gereja :
- Melatih manjadi orang yang percaya diri,
- Melatih menjadi pemimpin,
- Melatih berorganisasi, dan
- Terutama mengembangkan iman.
Pribadi-pribadi yang ada dalam Gereja bisa menjadi teladan
yang baik dalam pengembangan diri kalian. Kesetiaan, pengorbanan waktu dan
tenaga mereka, pelayanan mereka yang tanpa pamrih bisa menjadi nilai-nilai yang
baik untuk diteladani.
Oleh karena itu, iman dan dirimu akan berkembang bukan
dengan cara hanya mengetahui, tapi yang paling baik adalah terlibat di dalamnya.
Menggali Pesan Kitab
Suci dan Ajaran Gereja tentang Peran Gereja dalam Pengembangan Diri
Bacalah teks Kitab Suci berikut
1 Timotius 4:7b-16
7b Latihlah dirimu beribadah. 8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. 9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. 10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya. 11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. 12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. 14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. 15Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. 16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau
Titus 2: 1-10
1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: 2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. 3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, 5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. 6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal 7dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, 8 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. 9 Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, 10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Dalam suratnya kepada Timotius, Santo Paulus menasihati
Timotius dan umatnya agar iman mereka semakin berkembang dan kuat serta mampu
menjadi teladan bagi sesamanya.
Yang dapat dilakukan untuk mencapai itu semua:
- Melatih diri beribadat
- Selaras perkataan dan perbuatan
- Penuh kasih
- Setia
- Hidup dalam kesucian
- Rajin membaca Kitab
Paulus juga menegaskan bahwa hidup keagamaan yang baik harus
dimiliki semua orang, baik tua maupun muda. Semua latihan dan kebiasan tersebut
perlu dilakukan dengan tekun, karena akan berguna bukan hanya untuk diri
sendiri, tetapi juga menyelamatkan orang lain.
Paulus berharap hidup
murid- murid Kristus diwarnai dengan ciri-ciri berikut:
- Kaum laki-laki dewasa hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan.
- Kaum perempuan hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya.
- Orang-orang muda harus belajar menguasai diri, mampu menjadi teladan dalam berbuat baik, jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaran, sehat dan tidak bercela. e. Semua umat Katolik dipanggil menjadi pribadi-pribadi yang mampu memberi pengaruh yang baik bagi sesama agar dapat membantu perkembangan hidup sesamanya menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar