Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mensyukuri peran sekolah bagi perkembangan dirinya,
memanfaatkan sekolah sebagai tempat mengembangkan diri sesuai dengan pesan Kitab
Suci dan makin bertanggung jawab terhadap tugas di sekolah.
Kosa kata/ kata
kunci/ Ayat yang perlu diingat
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan
besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Luk 2:52)
Menggali Pengalaman dan Pemahaman tentang Belajar
dan Sikap dalam Belajar
Cobalah menjawab pertanyaan berikut ini sebelum melanjutkan pendalaman materi.
- Mata pelajaran apa saja yang kalian pelajari?
- Mata pelajaran apa yang berguna? Mengapa?
- Mata pelajaran apa saja yang paling disukai?
- Mata pelajaran apa yang tidak disukai?
- Siapa saja orang-orang yang ada di lingkungan sekolahmu dulu yang berperan dalam proses mengembangkan dirimu menjadi seperti sekarang ini? Apa peran mereka ?
Peran sekolah bagi perkembanganmu, pertama-tama melalui orang-orang yang ada di lingkungan sekolah. Langsung maupun tidak langsung, semua orang yang ada di lingkungan sekolah turut berperan dalam mengembangkan dirimu dengan cara mereka masing-masing. Yang paling kalian rasakan perannya biasanya adalah guru. Kesempatan mereka berjumpa denganmu lebih banyak. Tetapi tidak berarti yang lain tidak berperan.
Melalui tugas yang mereka
lakukan setiap hari, kalian dapat bersekolah dengan nyaman dan sehat. Demikian
juga dengan individu yang lain, seperti pegawai tata usaha, satpam, penjaga
kantin, dsb.
Peran sekolah juga terjadi melalui layanan pendidikan berupa
pemberian mata pelajaran. Semua mata pelajaran yang ada di sekolah pada
dasarnya berguna supaya kita memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai
hal. Walaupun kenyataannya ada mata
pelajaran yang disukai dan tidak disukai.
Mengapa belajar di sekolah itu penting? Bagaimana cara belajar yang baik?
Manfaat belajar selama di sekolah:
- Mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita
- Melatih berbagai kecerdasan
- Mengetahui berbagai pengetahuan dan informasi
- Melatih keterampilan diri
- Menyiapkan masa depan
Cara belajar yang baik:
- Teratur dan terjadwal dengan baik
- Mencintai semua pelajaran dan para pengajarnya
- Menciptakan suasana belajar yang baik, misalnya: rapi, bersih sehingga bisa berkonsentrasi dalam belajar
- Tekun dan penuh semangat
- Mau bertanya pada orang lain bila mengalami kesulitan
- Menyertakan Tuhan dalam belajar
Menggali
Pesan Kitab Suci dan Ajaran Gereja Berkaitan dengan Makna dan Tujuan Belajar
Bacalah kutipan Kitab Suci atau dokumen
Gereja berikut ini
Lukas 2: 41-52
41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. 42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. 43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. 44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. 45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. 46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. 48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” 49 Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” 50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. 51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. 52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar- Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Dokumen Pernyataan
tentang Pendidikan Kristen, artikel 1
Semua orang dari suku, kondisi atau usia manapun juga, berdasarkan martabat mereka selaku pribadi mempunyai hak yang tak dapat diganggu gugat atas pendidikan, yang cocok dengan tujuan atau sifat-perangai mereka, mengindahkan perbedaan jenis, serasi dengan tradisi-tradisi kebudayaan serta para leluhur, sekaligus juga terbuka bagi persekutuan persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain, untuk menumbuhkan kesatuan dan damai yang sejati di dunia. Tujuan pendidikan dalam arti sesungguhnya ialah mencapai pembinaan pribadi manusia dalam perspektif tujuan terakhirnya demi kesejahteraan kelompok-kelompok masyarakat, mengingat bahwa manusia termasuk anggotanya, dan bila sudah dewasa ikut berperan menunaikan tugas kewajibannya.
Pernyataan Konsili
Vatikan II tentang Pendidikan Kristen, artikel 5.
Diantara segala upaya pendidikan sekolah mempunyai makna yang istimewa. Sementara terus-menerus mengembangkan daya kemampuan akal budi, berdasarkan misinya, sekolah menumbuhkan kemampuan memberi PENILAIAN yang cermat, memperkenalkan harta warisan budaya yang telah dihimpun oleh generasi-generasi masa silam, meningkatkan kesadaran akan tata nilai, menyiapkan siswa untuk mengelola kejuruan tertentu, memupuk rukun persahabatan antara para siswa yang beraneka watak-perangai maupun kondisi hidupnya, dan mengembangkan sikap saling memahami. Kecuali itu, sekolah merupakan bagaikan suatu pusat kegiatan kemajuan, yang serentak harus melibatkan keluarga-keluarga, para guru, bermacam- macam perserikatan yang memajukan hidup berbudaya, kemasyarakatan dan keagamaan, masyarakat sipil dan segenap keluarga manusia.
Penjelasan:
Kita bisa meneladani Yesus, yang sudah sejak umur 12 tahun punya semangat untuk belajar. Ia berusaha memanfaatkan kesempatan sekecil apa pun untuk belajar. Hal itu pula yang menyebabkan Yesus menjadi manusia yang penuh hikmat kebijaksanaan.
Sekolah adalah tempat istimewa bagi pembentukan diri seseorang. Sebab tugas sekolah tidak hanya membuat orang pintar (berkembang kemampuan akan budinya), tetapi juga melestarikan budaya leluhur dan kesatuan umat manusia. Sekolah bertugas menyiapkan manusia agar mampu ikut serta mensejahterakan masyarakatnya. Sekolah juga membantu siswa mengenal nilai-nilai kejujuran, keadilan, kepedulian, kerja sama, hormat kepada sesama, dan nilai-nilai keagamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar