Sabtu, 25 Januari 2025

TUGAS PERUTUSAN SEBAGAI MURID YESUS


Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami tugas perutusan mereka sebagai murid Kristus, sehingga terdorong mengembangkan dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kosa kata / kata kunci/ Ayat yang perlu direnungkan

 “ … dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:20)

 

Mendalami pengalaman menjadi utusan

Setiap orang pernah merasakan diutus untuk melakukan tugas tertentu oleh pimpinannya. Sebagai seorang murid, tentunya kalian merasa bangga ketika dipilih dan diutus untuk mewakili sekolah melakukan hal-hal yang baik, seperti lomba misalnya.  Tanggung jawab sebagai orang yang dipilih dan diutus adalah berjuang mempersiapkan diri dan memperoleh hasil terbaik. Ada kebangggaan dan kegembiraan tersendiri jika mendapatkan hasil yang terbaik dalam melaksanakan tugas khusus tersebut. Demikian pula sebagai murid Yesus. Kita pun diutus oleh Yesus. Untuk apa? Bagaimana melaksanakannya? Mari kita dalami bersama hal ini.

Memahami makna tugas perutusan sebagai murid Yesus

Bacalah dua teks Kitab Suci berikut ini secara bergantian.

Mat 28:16-20

16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada- Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Luk 10:1-12

1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindahpindah rumah. 8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”

Pokok-pokok penegasan sebagai berikut:

a)      Dalam Injil Matius 28:16-20 dinyatakan dengan jelas bahwa para murid Yesus diberi mandat atau tugas perutusan dengan tujuan : l Pergi ke seluruh dunia l Menjadikan semua bangsa sebagai murid Yesus l Membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, l Mengajar mereka melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan/ diajarkan oleh Yesus

b)      Dalam Lukas 10:1-12 dinyatakan bahwa tugas murid Yesus adalah menyatakan damai sejahtera dan melakukan kebajikan dengan melayani orang-orang yang membutuhkan pelayanan.

c)       Dalam Injil Lukas 10:3, Yesus berkata, “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah tengah serigala.” Artinya bahwa kita diutus di tengah-tengah kondisi dan keadaan yang penuh dengan tantangan. Tugas perutusan yang kita terima dari Yesus mengandung risiko besar, penuh tantangan dan hambatan baik dari dalam diri kita sendiri maupun dari luar diri kita.

d)      Yesus memberikan jaminan kepada kita seperti tertuang dalam Matius 28:20, yaitu janji Yesus untuk setia menyertai kita sampai akhir jaman.

e)      Ada beberapa petunjuk yang harus dipatuhi oleh murid Yesus dalam melaksanakan tugas perutusan mereka, yaitu: l Para murid tidak boleh memilih-milih di mana dan kepada siapa mereka mewartakan Kerajaan Allah, l Para murid tidak boleh membawa bekal atau harta, l Mengucapkan salam damai di rumah-rumah orang yang akan dimasuki, l Menyembuhkan orang-orang sakit yang dijumpai, l Memperingatkan orang-orang yang menolak mereka.

Sebagai murid Yesus kita pun mendapatkan tugas perutusan itu, yang dapat kita wujudkan dalam berbagai aktivitas misalnya:

·         Aktif di Lingkungan/Paroki, menjadi misdinar (putra altar), anggota koor, dirigen, lektor, pemazmur,

·         Aktif mengikuti pendalaman Kitab Suci dalam bulan Kitab Suci Nasional,

·         Aktif mengikuti pendalaman iman pada masa Adven dan Prapaska,

·         Menjadi pendamping Sekolah Minggu atau Bina Iman di gereja,

·         Terlibat dalam karya pelayanan sosial seperti mengunjungi panti asuhan atau panti wreda; mengumpulkan dana/barang untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung, mengunjungi teman yang sakit, membimbing teman yang kurang mampu dalam memahami materi pelajaran dan lain sebagainya

Berani menolak dengan tegas hal-hal yang bisa merusak kehidupan, misalnya narkoba, pornografi, tawuran, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sorotan

KUMPULAN SOAL

 KELAS 7 (bab III) Soal Pilihan Ganda HOTS: Peran Keluarga bagi Perkembanganku 1. Mengapa peran keluarga sangat penting dalam perkembangan ...