Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat merefleksikan misteri panggilan dirinya
menjadi pengikut Kristus, sehingga mereka menemukan kemantapan dalam menjalani
hidup kekristenan mereka, dan terdorong mengembangkan dan mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kosa kata / kata
kunci/ Ayat yang perlu direnungkan
“Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
(Mat 4:19)
Menggali pengalaman
tentang panggilan
Yesus memanggil dua belas orang
untuk dipilih menjadi murid-Nya. Mereka dipanggil oleh Yesus untuk menjadi
partner-Nya dalam mewartakan kabar suka cita Kerajaan Allah. Yesus memanggil
para murid-Nya melalui berbagai cara. Di lain pihak, beragam reaksi yang
diterima Yesus saat memanggil murid-Nya.
Ada sebagian yang menanggapi secara langsung, tanpa berbelit-belit, dan meninggalkan segala-galanya. Mereka bersedia untuk meninggalkan pekerjaan, keluarga, dan tanpa berpikir panjang langsung mengikuti Yesus.
Hal ini tampak dalam panggilan murid-murid yang pertama. Ada pula yang bereaksi lain. Ada yang mau mengikuti Yesus, namun dengan mengemukakan berbagai syarat, seperti menyelesaikan dan mengurus hidupnya terlebih dahulu. Orang seperti ini tidak berkenan kepada Yesus. Dan bahkan ada juga yang menolak, karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang diinginkan Yesus.
Yesus memanggil para
murid untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusan- Nya. Oleh karena itu,
sikap yang dituntut adalah datang kepada Yesus, melihat dengan akal budinya,
memahami siapa Yesus dan apa maksud panggilan-Nya. Murid-murid-Nya perlu
tinggal bersama-sama dengan Yesus supaya mereka dapat menjalin hubungan pribadi
secara lebih mendalam dengan Yesus.
Adapun syarat- syarat untuk dapat
mengikuti Yesus adalah menyangkal diri (tidak mendahulukan kepentingan sendiri,
tetapi mendahulukan kepentingan orang lain/bersama), memanggul salibnya, dan
mengikuti Yesus. Dalam memilih murid-murid-Nya, Yesus tidak pernah
membeda-bedakan latar belakang orang. Dia memanggil mereka dari beragam profesi
dan status.
Bukan Orang kaya dan mapan kehidupannya,
bukan para pejabat atau penguasa, melainkan para nelayan, orang yang hidupnya
sederhana bahkan cenderung berkekurangan, dan juga orang-orang yang dianggap
berdosa. Peristiwa Yesus memanggil murid-Nya tetap berlangsung hingga sekarang.
Yesus ingin memanggil semua orang untuk menjadi murid-Nya. Kita pun dipanggil
untuk menjadi murid-Nya, untuk menjalani tugas sebagai partner Yesus dalam
mewartakan kabar suka cita Kerajaan Allah. Dipanggil untuk hidup seperti para
murid Yesus yang terdahulu, yang selalu dekat dan hidup bersama Yesus.
Bacalah 4 (empat) teks Kitab Suci berikut ini.
Mat 4: 18-22
18Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 19Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” 20Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 21Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 22dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Mat 16: 24-26
24Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku. 25Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikatNya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Luk 5:27-32
27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” 28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. 30Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” 31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; 32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Luk 9: 57-62
57Ketika Yesus dan murid-muridNya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, kemana saja Engkau pergi.” 58Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” 59Lalu Ia berkata kepada seorang lain, “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” 60Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah dimana-mana.” 61Dan seorang lain lagi berkata, “Aku akan mengikuti Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” 62Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Pokok-pokok penegasan
berikut ini:
- Yesus memanggil orang untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusan- Nya yaitu mewartakan kabar keselamatan Kerajaan Allah.
- Sikap yang dituntut dari para murid adalah datang kepada Yesus, melihat dan memahami siapakah Yesus, apa maksud panggilan-Nya, dan tinggal bersama-sama dengan Yesus supaya dapat menjalin hubungan pribadi secara lebih mendalam dengan Yesus.
- Syarat-syarat mengikuti Yesus adalah menyangkal diri, memanggul salib-Nya, dan mengikuti Yesus.
- Kisah panggilan pada murid-murid-Nya selalu diawali dari Yesus. Dia yang mengambil inisiatif yang pertama.
- Reaksi murid yang dipanggil Yesus beragam. Ada yang menanggapi Yesus secara spontan, tidak ada sedikit pun keraguan dalam menanggapi panggilan Yesus. Ada pula murid yang masih ragu dan ingin menyelesaikan terlebih dahulu urusan duniawinya. Orang seperti ini tidak berkenan kepada Yesus.
- Sampai saat ini pun, Yesus masih memanggil banyak orang untuk menjadi murid-Nya, menjadi partner-Nya dalam mewartakan suka cita Kerajaan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar