Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
makna dan konsekuensi Sakramen Pengurapan Orang Sakit sehingga pada
akhirnya dapat turut mendampingi orang yang sakit melalui doa dan tindakan
Kosa kata/ kata
kunci/ Ayat yang perlu diingat
“… Dan doa yang lahir
dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia;
dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni…” (Yak 5:15)
Menggali pengalaman
saat menderita sakit
Setiap manusia pasti memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun psikis.
Secara fisik, bisa saja kita
mengalami sakit. Berbagai sikap dan perasaan dapat muncul pada saat kita
mengalami sakit, seperti merasa bersalah, takut, sendirian, orang yang
terbuang, menyalahkan orang lain, merasa ditinggalkan keluarga, dan sebagainya.
Ada pula yang menyikapi dengan sikap yang lain, seperti
menyesali perbuatan-perbuatannya yang keliru, banyak berdoa, dan berserah diri
kepada Tuhan.
Apa pun sikap yang mereka tampakkan pada saat mengalami
sakit, dalam ketidakberdayaan seperti itu, mereka sangat membutuhkan pendampingan,
penghiburan, dan kekuatan baik dari sesama maupun dari Tuhan. Semasa hidup-Nya,
Yesus sangat memperhatikan orang yang sakit dan terpinggirkan. Karya ini
dilanjutkan oleh Gereja dengan memberikan pendampingan dan melalui Sakramen
Pengurapan Orang Sakit.
Sakramen ini adalah salah satu dari tujuh sakramen yang
umumnya diberikan Gereja kepada orang yang dalam keadaan bahaya kematian atau
orang yang dalam kondisi sakit berat. Sakramen Pengurapan Orang Sakit ini dapat
diterima lebih dari satu kali.
Ada berbagai sikap atau perasaan yang dapat muncul pada saat
kita mengalami sakit, seperti merasa bersalah, takut, sendirian, terbuang,
menyalahkan orang lain, ditinggalkan keluarga, dan ada pula yang menyesali
perbuatan- perbuatannya yang keliru, banyak berdoa, dan berserah diri kepada
Tuhan.
Memahami Sakramen
Pengurapan Orang Sakit sebagai upaya Gereja mendampingi orang yang sakit
Bacalah beberapa
penggalan teks Kitab Suci berikut ini!
Mrk 6:12-13
12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Mrk 16:18
18 Mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Kis 9:34
34 Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau: bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu.
Yak 5: 13-16
13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! 14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. 15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. 16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Pokok-pokok peneguhan
sebagai berikut:
Cara Gereja dalam memperhatikan orang yang sakit adalah
dengan memberikan pendampingan dan melalui pemberian Sakramen Pengurapan Orang
Sakit.
Simbol utama yang
harus kelihatan dalam sakramen ini adalah:
- Penumpangan tangan (tanda perlindungan, penghiburan, dan penguatan)
- Pengurapan dengan minyak (tanda kedekatan yang meringankan, tanda Roh Kudus yang menyatukan manusia dengan Kristus).
Mereka yang terlibat dalam penerimaan Sakramen Pengurapan
Orang Sakit ini antara lain:
- Imam sebagai pemimpin upacara yang memberi Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Imam tidak boleh diwakilkan pada orang yang tidak tertahbis,
- Orang sakit yang menderita sakit berat dan sudah dibaptis,
- Jemaat yang hadir, yaitu keluarga si sakit beserta umat lingkungan setempat, yang menjadi mendukung si sakit untuk menerima rahmat Tuhan.
Makna dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit ini antara lain:
- Menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si penderita mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan akibat sakitnya,
- Mengajak si sakit untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus,
- Menganugerahkan rahmat gerejani, yaitu keikutsertaan dalam penderitaan dan sengsara Kristus yang menyucikan dirinya,
- Menyiapkan orang sakit agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa.
Dari makna dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit tersebut,
dapatlah kita simpulkan buah-buah dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit, yaitu:
- Mendapatkan kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati,
- Membarui iman, harapan kepada Allah, dan menguatkan si sakit melawan segala godaan,
- Bantuan Tuhan dalam kesembuhan dari penyakit yang diderita,
- Dosanya telah terampuni ( Yak 5: 15 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar