Minggu, 26 Januari 2025

SAKRAMEN EKARISTI


Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami  makna dan konsekuensi Sakramen Ekaristi sehingga pada akhirnya dapat menghayati ekaristi dalam hidup sehari-hari

Kosa kata/ kata kunci/ Ayat yang perlu diingat

 “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (Luk 22:19)

Memahami makna ekaristi berdasar pengalaman diri

Sakramen Inisiasi yang kedua dalam Gereja Katolik adalah Sakramen Ekaristi.

Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup kristiani yang berarti bahwa dalam seluruh pelayanan Gereja dirayakan dengan sakramen Ekaristi (Lumen Gentium art 11). Perayaan ekaristi merupakan tindakan Kristus sendiri dimana pada waktu perjamuan malam terakhir, Kristus telah mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa untuk kita, Dia telah memberikan diri-Nya bagi kita sebagai roti hidup sepanjang ziarah kita di dunia ini menuju kepada Bapa. Oleh karenanya, hendaknya kita senantiasa bersikap yang baik menghormati sakramen mahakudus dan terlibat aktif dalam Perayaan Ekaristi.

Ada beberapa sikap badan dalam perayaan Ekaristi antara lain: 1) ada saatnya untuk berdiri, 2) ada saatnya untuk duduk dan 3) ada saatnya untuk berlutut. Puncak dari perayaan ekaristi ada pada saat doa syukur agung. Secara garis besar,

Susunan tata perayaan ekaristi terdiri dari 4 upacara yaitu: 

  1. Ritus Pembuka, 
  2. Liturgi Sabda, 
  3. Liturgi Ekaristi, dan 
  4. Ritus Penutup. 

Sikap badan saat mengikuti Perayaan Ekaristi, antara lain duduk, berdiri, dan berlutut.

  • Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.
  • Berdiri merupakan ungkapan kesiapsediaan, penghormatan dan perhatian pada kehadiran Tuhan. Berdiri menyatakan keyakinan perasaan yang utuh, jiwa yang siaga di hadapan Allah, siap bertemu dan berdialog dengan yang Ilahi.
  • Duduk mengungkapkan kesiapan umat untuk mendengarkan sabda Tuhan, entah melalui bacaan Kitab Suci atau pun homili. Duduk juga mengungkapkan sikap tenang untuk menanti, mendengarkan, dan menghormati Tuhan.

Memahami makna ekaristi dalam Kitab Suci

Bacalah teks Kitab Suci berikut ini!

Penetapan Perjamuan Malam (Luk 22: 14-23)

14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul- rasul-Nya. 15 Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. 16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.” 17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu. 18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.” 19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” 20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. 21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini. 22Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!” 23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.

Pokok-pokok peneguhan:

  1. Ekaristi berasal dari bahasa Yunani eucharistien yang berarti puji syukur. Maka perayaan ekaristi adalah: Ucapan syukur dan pujian kepada Bapa, Kenangan akan kurban Kristus dan tubuh-Nya, Kehadiran Kristus oleh kekuatan perkataan-Nya dan Roh-Nya.
  2. Dasar dari sakramen ekaristi adalah peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum Ia ditangkap dan disalibkan (Mrk 14:12-21)
  3. Roti dan Anggur dalam ekaristi adalah simbol Tubuh dan Darah Kristus
  4. Untuk menyambut komuni kudus, hendaknya kita dalam keadaan rahmat, yang berarti tidak berdosa. Apabila kita sedang dalam keadaan dosa, hendaknya sebelum menerima komuni (sebelum mengikuti perayaan ekaristi) kita melakukan pengakuan dosa.
  5. Dengan menerima tubuh Kristus bersama dengan umat yang lain, maka kita dipersatukan dengan Yesus Kristus dan dipersatukan dengan semua umat yang sama-sama menyambut tubuh Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sorotan

KUMPULAN SOAL

 KELAS 7 (bab III) Soal Pilihan Ganda HOTS: Peran Keluarga bagi Perkembanganku 1. Mengapa peran keluarga sangat penting dalam perkembangan ...