Sabtu, 25 Januari 2025

YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI PERUMPAMAAN



Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami Karya Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah melalui perumpamaan 

Kosa kata / kata kunci/ Ayat yang perlu direnungkan

 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu…” Mat 6:23

Memahami Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus

Bagi Yesus, pewartaan Kerajaan Allah adalah pewartaan tentang kerahiman Allah. Oleh karena itu, Kerajaan Allah merupakan warta pengharapan. Kerajaan Allah berarti Allah turun tangan untuk menyelamatkan, untuk membebaskan dunia secara total dari kuasa kejahatan (lih. Luk 10:18)

Yesus datang untuk menyatakan Kerajaan Allah kepada semua orang. Yesus berharap agar pewartaan Kerajaan Allah dapat terjangkau kepada seluruh lapisan masyarakat atau umat pada zaman dahulu hingga sekarang.

Oleh karena itu, dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus menggunakan cara-cara yang mudah untuk dipahami atau dimengerti oleh banyak umat. Agar pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah menjadi lebih mudah dipahami dan menyentuh pada sendi-sendi kehidupan umat di zaman itu, Yesus menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang dekat dengan kehidupan umat.

Yesus juga menyesuaikan pewartaan-Nya dengan umat yang mendengarkan Dia. Jika umat yang datang, berasal dari kelompok petani, maka perumpamaan- perumpamaan yang digunakan Yesus berkaitan dengan keseharian yang dilakukan dan dialami para petani. Misalnya, perumpamaan tentang penabur, perumpamaan tentang biji sesawi, perumpamaan tentang membajak sawah, perumpamaan tentang ilalang di antara gandum dan sebagainya.

Apa yang diharapkan oleh Yesus dengan perumpamaan? Tentunya agar semakin banyak orang mendengar dan mengerti pewartaan-Nya. Seperti yang pernah Yesus serukan setelah menyampaikan perumpamaan, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.” (Mat 13:45)

Memahami Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus dan cara Yesus mewartakan Kerajaan Allah

Bacalah membaca 6 (enam) teks Kitab Suci berikut:

Carilah dahulu Kerajaan Allah (Mat 6:25-34)

25 Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang   hendak  kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa   yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? 26 Pandanglah burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 28 dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Pandanglah bunga-bunga di ladang yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. 29 Namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih mendandani kamu, hai kamu orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kamu makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari besok mempnyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Perumpamaan Tentang Lalang Di antara Gandum (Mat 13:24-30)

24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata- Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.  25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?  28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hambahamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkasberkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Perumpamaan tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga (Mat 13:44-46)

44 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Perumpamaan Tentang Pukat (Mat 13:47-50)

47 “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi”.

Perumpamaan Seorang Penabur (Mrk 4:3-8,13-20)

3 “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.” 13 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? 14 Penabur itu menaburkan firman. 15Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. 16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, 17tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian dating penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. 18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, 19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”

Perumpamaan Tentang Benih yang Tumbuh (Mrk 4:26-29)

26 Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir- butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”

Penjelasan beberapa perumpamaan yang digunakan oleh Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah, antara lain:

  1. Perumpamaan tentang seorang penabur.  Dengan perumpamaan ini, Yesus ingin menyampaikan bahwa dalam melaksanakan karya pewartaan tentang Kerajaan Allah, betapa pun dibayangi oleh kegagalan, pada akhirnya akan menghasilkan buah yang berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh karena itu, sepantasnya kita tidak perlu khawatir.
  2. Perumpamaan tentang ilalang di antara gandum. Yesus bermaksud mengatakan bahwa tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan yang jahat bisa hidup bersama dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik.
  3. Perumpamaan tentang mutiara dan harta yang terpendam. Kerajaan Allah dipandang sebagai harta yang sangat berharga. Orang yang menyambut Kerajaan Allah akan berani meninggalkan segala miliknya demi Kerajaan Allah.
  4. Perumpamaan tentang benih yang tumbuh. Kerajaan Allah itu seperti benih yang ditaburkan, ia akan tumbuh sendiri. Petani yang menabur pun tidak tahu kapan benih itu mulai bertunas, atau kapan akan ke luar bunga, dan kapan persisnya buah terbentuk. Demikian jugalah dengan tumbuhnya Kerajaan Allah. Kita tidak bisa mengamati secara pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah, bukan usaha manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sorotan

KUMPULAN SOAL

 KELAS 7 (bab III) Soal Pilihan Ganda HOTS: Peran Keluarga bagi Perkembanganku 1. Mengapa peran keluarga sangat penting dalam perkembangan ...