Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan sehingga mereka mampu
menghayati karya keselamatan dalam Gereja
Kosa kata / kata
kunci/ Ayat yang perlu diingat
Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan
kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Luk 19:9-10)
Menggali pengalaman hidup tentang keselamatan
Setiap orang senantiasa menginginkan keselamatan. Berbagai macam usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan suatu keselamatan. Guna mengingatkan kita semua, banyak kita temukan imbauan atau ajakan untuk waspada yang diungkapkan dalam berbagai simbol, baik menggunakan kata-kata, juga menggunakan gambar.
Orang beriman kristiani menghayati bahwa keselamatan itu bersumber dari Allah. Karena dari Allah, keselamatan itu diperuntukkan bagi semua orang.
Keselamatan tidak diperuntukkan bagi orang tertentu. Tidak hanya bagi orang kaya, bangsa, atau kelompok tertentu. Tidak peduli, orang itu baik atau jahat sesuai ukuran manusia. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Matius 5:45).
Sumber keselamatan pun datangnya dari Allah sendiri. Seperti yang terungkap dalam kisah para rasul. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12) Yesus berkarya untuk mewartakan kabar suka cita Kerajaan Allah. Karya Yesus ini untuk keselamatan seluruh umat manusia.
Yesus menghendaki agar semua manusia mendapatkan keselamatan. Karya Yesus dilanjutkan oleh para rasul dan dilanjutkan oleh para penerusnya, yaitu para uskup yang dibantu oleh imam dan umat beriman dalam Gereja.
Memahami Gereja
sebagai sarana penyelamatan berdasar dokumen Gereja dan Kitab Suci
Bacalah dua teks dokumen Gereja berikut ini!
Lumen Gentium Art. 1
Terang para bangsalah Kristus itu. Maka Konsili suci ini, yang terhimpun dalam Roh Kudus, ingin sekali menerangi semua orang dengan cahaya Kristus, yang bersinar pada wajah Gereja, dengan mewartakan Injil kepada semua makhluk (lih. Mrk 16: 15). Namun, Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Maka dari itu, menganut ajaran konsili-konsili sebelum ini, Gereja bermaksud menyatakan dengan lebih cermat kepada umatnya yang beriman dan kepada seluruh dunia, manakah hakikat dan perutusannya bagi semua orang. Keadaan zaman sekarang lebih mendesak Gereja untuk menunaikan tugas itu, yakni supaya semua orang, yang dewasa ini tergabungkan secara lebih erat berkat berbagai hubungan sosial, teknis dan budaya, memperoleh kesatuan sepenuhnya dalam Kristus.
Lumen Gentium Art. 9
Di segala zaman dan pada semua bangsa Allah berkenan akan siapa saja yang menyegani-Nya dan mengamalkan kebenaran (lih. Kis 10: 35). Namun Allah bermaksud menguduskan dan menyelamatkan orang-orang bukannya satu per satu, tanpa hubungan satu dengan lainnya. Tetapi Ia hendak membentuk mereka menjadi umat, yang mengakui-Nya dalam kebenaran dan mengabdi kepada-Nya dengan suci. Maka Ia memilih bangsa Israel menjadi umat-Nya, mengadakan perjanjian dengan mereka, dan mendidik mereka langkah demi langkah, dengan menampakkan diri-Nya serta rencana kehendak-Nya dalam sejarah, dan dengan menguduskan mereka bagi diri-Nya. Tetapi itu semua telah terjadi untuk menyiapkan dan melambangkan perjanjian baru dan sempurna, yang akan diadakan dalam Kristus, dan demi perwahyuan lebih penuh yang akan disampaikan melalui Sabda Allah sendiri yang menjadi daging ….
Pokok peneguhan berikut:
Tugas Gereja saat ini adalah melanjutkan karya perutusan Yesus kepada para rasul untuk mewartakan keselamatan kepada seluruh umat manusia. Wajah dan kehadiran Yesus, dengan demikian nampak dalam wajah dan kehadiran Gereja di tengah masyarakat. Gereja menjadi sarana bagi umat untuk dapat menjalin komunikasi yang semakin dekat dan erat dengan Allah.
Komunikasi atau pertemuan manusia dengan Tuhan biasanya
dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol atau tanda-tanda. Tanda atau simbol
dalam komunikasi atau pertemuan kita dengan Tuhan itulah yang disebut dengan
sakramen.
Kata sakramen berasal dari bahasa latin sacramentum, yang
berarti tanda dan sarana keselamatan Allah bagi manusia. Dalam Gereja, tanda
dan sarana keselamatan itu dapat diungkapkan melalui tujuh sakramen, yaitu sakramen baptis,
sakramen ekaristi, dan sakramen penguatan, yang adalah sakramen inisiasi.
Simbol dan tanda lainnya adalah sakramen tobat dan sakramen pengurapan orang
sakit, yang dikelompokkan menjadi sakramen penyembuhan.
Sementara itu, sakramen imamat dan sakramen perkawinan yang
dikelompokkan dalam sakramen pelayanan persekutuan dan perutusan. Dalam dan
melalui Kristus, Gereja bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan
mesra dengan Allah dan seluruh umat (Lumen Gentium art 1).
Gereja menjadi sakramen persatuan manusia dengan Allah secara mendalam (KGK 775). Gereja juga adalah alat Kristus (KGK 776). Di dalam tangan Tuhan, Gereja adalah alat penyelamatan semua orang (LG 9), sakramen keselamatan bagi semua orang (LG 48)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar