Peserta didik mampu memahami dirinya sebagai citra Allah yang unik, menghayati keunikannya sesuai dengan pesan Kitab Suci, mensyukuri dan mewujudkan penghayatan imannya sebagai citra Allah melalui tindakan nyata.
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan- Nya dia: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”. (Kej 1:27)
- Adakah ciri-ciri dalam dirimu yang sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki temanmu?
- Manakah yang lebih banyak, perbedaan atau persamaan dirimu dengan temanmu?
- Mengapa manusia berbeda satu dengan yang lain?
Contoh, anak yang orang tuanya pemain basket, dan sejak kecil sering diajak berlatih basket, tentu dia akan senang bermain basket, bahkan bisa jadi bercita-cita menjadi pemain basket. Selain kedua fator tersebut, masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang itu menjadi unik.
Mengidentifikasi Sikap yang Sering Muncul dalam Menghadapi Perbedaan Antar manusia:
- Perbedaan dan keunikan sering ditanggapi oleh manusia secara berbeda satu sama lain. Ada sebagian orang merasa iri hati mengapa dirinya tidak seperti orang lain, ada yang menjadi minder, ada yang merasa Tuhan tidak adil kepada dirinya. Karena tidak mampu menerima diri, ada juga yang berusaha menutupinya dengan sikap berpura-pura atau munafik. Sikap-sikap semacam itu sesungguhnya hanya akan merugikan dirinya sendiri, bahkan merugikan orang lain.
- Langkah awal dalam menghadapi perbedaan atau keunikan diri adalah menerima apa adanya. Kita tidak perlu selalu membandingkan diri kita dengan orang lain. Sebab dengan selalu membanding-bandingkan, kita tidak pernah akan merasa puas. Setelah menerima diri, kita berusaha mengembangkan diri sesuai dengan keunikan kita. Dan untuk mengembangkan diri itu, kita bisa belajar, bertanya, dan berlatih dengan orang lain.
Menggali Pesan Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Makna Manusia sebagai Citra Allah yang Unik
Kej. 1: 26-28. 26Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambahlah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.
- Gagasan menarik apa saja yang kalian temukan dari kutipan tersebut berkaitan dengan penciptaan perempuan dan laki-laki?
- Apa artinya manusia “serupa dan segambar” dengan Allah?
- Apa yang dilakukan Allah kepada manusia setelah Ia menciptakannya?
- Apakah ciptaan Allah selain manusia dalam Kitab Suci juga disebut “serupa dan segambar”?Kalau demikian apa maknanya?
- Apakah semua manusia itu citra Allah?
- Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa manusia, baik perempuan maupun laki-laki diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tetapi segambar dan serupa dengan Allah tersebut, bukan dalam arti fisik jasmaniah. Sebab Allah adalah Roh.
- Manusia segambar dan serupa dengan Allah terutama dalam pikiran dan kehendak. Pikiran dan kehendak Allah itu kasih yang tertuju demi keselamatan dan kebahagiaan manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Manusia dipanggil untuk mampu memancarkan pribadi Allah yang penuh kasih kepada manusia dan segenap ciptaan-Nya dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan sehari-hari.
- Sejauh terlukis dalam Kitab Suci, istilah segambar dan serupa Allah itu tidak ditujukan kepada semua ciptaan Allah. Hanya manusialah yang segambar dan serupa dengan Allah, atau citra Allah.
- Semua manusia, baik perempuan maupun laki-laki adalah citra Allah. Mereka dikasihi Allah, berharga di mata Allah. Allah mempunyai rencana pada masing-masing diri kita yang tidak kita ketahui. Semua manusia, tanpa kecuali dan apa pun keadaannya harus dihormati dan dikasihi. Merendahkan martabat mereka atau menghina mereka sama artinya dengan merendahkan Allah sendiri sebagai penciptanya.
- Manusia tidak saja diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, tapi ia juga diberkati oleh Allah. Dengan demikian, manusia bukanlah sesuatu, melainkan seseorang. Ia pribadi yang sangat berharga di mata Allah. Berkat akal budi dan kebebasan yang dianugerahkan Allah kepada dirinya, manusia bisa berelasi dengan Allah secara istimewa. Ia menjadi partner Allah.
- Sebagai partner Allah, manusia diberi tugas untuk bertambah banyak, dan menguasai ciptaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kedudukan istimewa di antara ciptaan Allah lainnya. Ia memiliki martabat ilahi yang membuat kedudukannya lebih tinggi dibandingkan ciptaan lainnya.
- Tetapi karena penugasan itu berasal dari Allah, maka dalam menjalankan tugas menguasai ciptaan Allah itu, ia harus melakukannya sesuai dengan kehendak Allah. Karena diciptakan sebagai citra Allah, manusia memiliki martabat sebagai pribadi. la mengenal diri sendiri, menjadi tuan atas diri sendiri, mengabdikan diri dalam kebebasan, hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan dipanggil membangun relasi dengan Allah, pencipta- Nya.
- Sepantasnya kita bersyukur telah diciptakan sebagai citra Allah yang unik. Dan rasa syukur itu bisa diungkapkan dengan berbagai cara, misalnya: memelihara tubuh kita sebaik-baiknya.
"CONTOH SOAL"
25
soal pilihan ganda berdasarkan Taksonomi Bloom.
Soal-soal ini dilengkapi dengan:
- Stimulus soal
(seperti kutipan Kitab Suci, narasi pendek, atau ilustrasi kasus)
- Indikator soal
(misalnya: Disajikan narasi tentang keunikan manusia menurut kehendak
Allah, peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk keunikan manusia yang
menunjukkan penghargaan terhadap martabat luhur manusia)
- Level kognitif
(mudah, sedang, dan sulit)
- Isi soal
- Kunci jawaban di akhir soal
Berikut adalah 25 soal pilihan ganda
berdasarkan Taksonomi Bloom untuk materi "Aku Citra Allah yang
Unik", lengkap dengan:
- Stimulus soal (kutipan Kitab Suci, narasi pendek,
ilustrasi kasus)
- Indikator soal
- Level kognitif (mudah, sedang, sulit)
- Isi soal
- Kunci jawaban di bagian akhir
1. Indikator:
Disajikan ayat Kitab Suci Kejadian 1:27, peserta didik dapat mengidentifikasi
bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah.
Level Kognitif: C1 (Mengingat)
Kejadian 1:27 menyatakan bahwa "Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya." Ini menunjukkan betapa pentingnya martabat manusia sebagai
citra Allah.
Berdasarkan Kejadian 1:27, apa yang menunjukkan bahwa manusia adalah citra
Allah?
A.
Manusia memiliki tubuh jasmani
B.
Manusia berkuasa atas ciptaan lain
C.
Manusia diciptakan menurut
gambar-Nya
D.
Manusia dapat berbicara dan berpikir
2. Indikator:
Disajikan narasi tentang keberagaman sifat dalam diri manusia, peserta didik
dapat menjelaskan bahwa keberagaman itu adalah kehendak Allah.
Level Kognitif: C2 (Memahami)
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Ada yang pendiam, ada yang
ceria, ada yang suka membaca, dan ada yang aktif berolahraga.
Apa makna dari keberagaman sifat dalam diri manusia menurut iman Katolik?
A.
Perbedaan sifat harus dihindari
B.
Manusia harus meniru sifat orang
lain
C.
Keberagaman menunjukkan keunikan
ciptaan Allah
D.
Semua manusia harus memiliki sifat
yang sama
3. Indikator:
Disajikan ilustrasi tentang dua saudara kembar, peserta didik dapat
membandingkan perbedaan unik dalam diri manusia.
Level Kognitif: C3 (Menerapkan)
Ani dan Ana adalah saudara kembar identik. Walau wajah mereka mirip, Ani suka
menyanyi dan Ana suka menulis.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Ani dan Ana?
A.
Kembar harus memiliki minat yang
sama
B.
Kembar selalu punya kepribadian yang
identic
C.
Setiap orang unik meskipun kembar identic
D.
Keunikan hanya milik orang yang
tidak kembar
4. Indikator:
Disajikan ayat Kitab Suci, peserta didik dapat menyimpulkan makna manusia
sebagai gambar dan rupa Allah.
Level Kognitif: C4 (Menganalisis)
Kejadian 1:26 – “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…”
Apa makna dari pernyataan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah?
A.
Manusia memiliki wajah seperti Allah
B.
Manusia memiliki roh dan martabat
ilahi
C.
Manusia sama seperti binatang
D.
Manusia bisa melihat Allah dengan
mata telanjang
5. Indikator:
Disajikan narasi kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat mengidentifikasi
sikap menerima diri sebagai ciptaan Allah.
Level Kognitif: C1 (Mengingat)
Beni sering merasa rendah diri karena kulitnya gelap dan badannya pendek.
Namun, gurunya mengatakan bahwa setiap orang berharga di mata Allah.
Sikap apa yang seharusnya dimiliki Beni sebagai citra Allah?
A.
Membandingkan dirinya terus-menerus
B.
Berpura-pura menjadi orang lain
C.
Menerima dirinya dan bersyukur
D.
Menyalahkan Tuhan
6. Indikator:
Disajikan ilustrasi kasus, peserta didik dapat menunjukkan sikap menghargai
keunikan orang lain.
Level Kognitif: C2 (Memahami)
Dina pandai menggambar, sedangkan Lia pandai menari. Mereka saling mendukung
dalam lomba seni sekolah.
Apa yang ditunjukkan oleh sikap Dina dan Lia?
A.
Persaingan yang sehat
B.
Keinginan menjadi sama
C.
Penerimaan dan penghargaan terhadap
keunikan
D.
Kecemburuan sosial
7. Indikator:
Disajikan pernyataan iman, peserta didik dapat menganalisis nilai martabat
manusia sebagai citra Allah.
Level Kognitif: C4 (Menganalisis)
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah.
Apa konsekuensi dari manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah?
A.
Manusia bebas melakukan apa saja
B.
Manusia lebih mulia dari ciptaan
lain dan harus bertanggung jawab
C.
Manusia harus menyembah ciptaan lain
D.
Manusia tidak perlu mendoakan sesama
8. Indikator:
Disajikan narasi tentang keunikan pribadi, peserta didik dapat menerapkan cara
mengembangkan diri sesuai bakatnya.
Level Kognitif: C3 (Menerapkan)
Rudi sangat suka bermain musik. Ia melatih kemampuannya dengan rutin berlatih
dan belajar dari YouTube.
Apa yang dilakukan Rudi menunjukkan bahwa ia…
A.
Tidak percaya diri
B.
Meniru orang lain
C.
Mengembangkan diri sesuai
keunikannya
D.
Membuang waktunya
9. Indikator:
Disajikan kutipan dari ajaran Gereja, peserta didik dapat menilai pentingnya
menghormati martabat setiap orang.
Level Kognitif: C5 (Mengevaluasi)
Setiap manusia berharga di mata Allah, maka merendahkan orang lain sama dengan
merendahkan Allah.
Apa tindakan yang menunjukkan penghormatan terhadap martabat sesama?
A.
Menertawakan perbedaan orang lain
B.
Menolong teman yang berkebutuhan
khusus
C.
Membandingkan diri dengan teman
D.
Menghindari teman yang tidak pandai
10. Indikator:
Disajikan situasi kelas yang beragam, peserta didik dapat mengevaluasi dampak
sikap saling menghargai.
Level Kognitif: C5 (Mengevaluasi)
Di kelas 8B, siswa saling membantu meskipun mereka berbeda-beda dalam
kemampuan.
Apa hasil yang mungkin timbul dari sikap seperti di kelas 8B?
A.
Persaingan antar teman
B.
Perselisihan yang terus-menerus
C.
Keharmonisan dan kerja sama
D.
Tidak adanya keberagaman
11. Indikator: Disajikan narasi keluarga, peserta
didik dapat mengenali pentingnya peran keluarga dalam membentuk citra Allah
dalam diri anak.
Level Kognitif: C2 (Memahami)
Ibu dan Ayah Andi selalu mengajaknya berdoa dan memberikan contoh hidup yang
baik.
Apa peran keluarga dalam membentuk citra Allah dalam diri anak?
A.
Memberikan
uang jajan setiap hari
B.
Memberikan
contoh hidup sesuai kehendak Allah
C.
Membiarkan
anak tumbuh bebas tanpa aturan
D.
Mengatur
semua pilihan hidup anak
12. Indikator: Disajikan kisah tokoh suci, peserta
didik dapat mengidentifikasi bahwa orang kudus juga hidup sebagai citra Allah.
Level Kognitif: C1 (Mengingat)
Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus dikenal dengan semangat kasih dan
kerendahan hati dalam hidupnya.
Mengapa Santa Theresia disebut sebagai pribadi yang mencerminkan citra Allah?
A.
Karena
dia hidup di zaman Yesus
B.
Karena
ia menjadi orang kaya
C.
Karena
ia menghidupi kasih Allah dalam hidupnya
D.
Karena
ia menghindari sesama
13. Indikator: Disajikan pernyataan tentang kehendak
bebas, peserta didik dapat menjelaskan peran kehendak bebas dalam mencerminkan
citra Allah.
Level Kognitif: C2 (Memahami)
Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas agar manusia mampu memilih dan
bertindak secara sadar dan bertanggung jawab.
Apa makna dari kehendak bebas yang dimiliki manusia?
A.
Bebas
tanpa tanggung jawab
B.
Bebas
untuk memaksakan kehendak
C.
Bebas
untuk memilih sesuai kehendak Allah
D.
Bebas
untuk menolak semua peraturan
14. Indikator: Disajikan cerita inspiratif, peserta
didik dapat mengidentifikasi tindakan yang mencerminkan hidup sebagai citra
Allah.
Level Kognitif: C1 (Mengingat)
Setiap pagi, Siska menyapa temannya, membagikan bekal kepada yang tidak
membawa, dan membantu guru membersihkan kelas.
Tindakan Siska mencerminkan…
A.
Kerja
kelompok
B.
Hidup
sebagai citra Allah yang penuh kasih
C.
Ingin
dipuji oleh guru
D.
Sikap
menonjolkan diri
15. Indikator: Disajikan kasus cyberbullying, peserta
didik dapat menilai tindakan yang tidak mencerminkan citra Allah.
Level Kognitif: C5 (Mengevaluasi)
Fina sering mengejek temannya melalui media sosial dan menyebarkan gambar
temannya tanpa izin.
Tindakan Fina menunjukkan bahwa ia…
A.
Peka
terhadap perasaan orang lain
B.
Menghormati
martabat sesama
C.
Tidak
hidup sebagai citra Allah
D.
Suka
bercanda dengan cara baik
16. Indikator: Disajikan cerita anak dengan kebutuhan
khusus, peserta didik dapat menunjukkan sikap hormat terhadap keunikan setiap
orang.
Level Kognitif: C3 (Menerapkan)
Raka adalah anak yang lambat dalam belajar. Teman-temannya sabar membantu Raka
setiap hari.
Apa yang ditunjukkan oleh teman-teman Raka?
A.
Sikap
belas kasihan berlebihan
B.
Sikap
meniru Raka
C.
Sikap
menghormati martabat dan keunikan setiap orang
D.
Sikap
ingin disukai guru
17. Indikator: Disajikan pernyataan iman, peserta
didik dapat menyimpulkan makna hidup sebagai citra Allah dalam komunitas.
Level Kognitif: C4 (Menganalisis)
Sebagai citra Allah, manusia diajak hidup bersama dan membangun relasi kasih
dengan sesama.
Apa yang dimaksud dengan hidup sebagai citra Allah dalam komunitas?
A.
Hidup
menyendiri dan tidak butuh orang lain
B.
Membentuk
kelompok khusus dan menutup diri
C.
Membangun
relasi kasih dan kerja sama dengan sesame
D.
Mengatur
kehidupan orang lain
18. Indikator: Disajikan refleksi iman, peserta didik
dapat mengevaluasi pentingnya menerima diri dalam terang iman Katolik.
Level Kognitif: C5 (Mengevaluasi)
Allah menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Bagaimana sikap yang tepat terhadap kelebihan dan kekurangan dalam diri sendiri?
A.
Menyombongkan
kelebihan
B.
Menyembunyikan
kekurangan
C.
Menerima
dan mensyukuri keduanya
D.
Menolak
segala kekurangan
19. Indikator: Disajikan cerita tokoh muda Katolik,
peserta didik dapat meneladani sikap hidupnya.
Level Kognitif: C3 (Menerapkan)
Carlo Acutis menggunakan kemampuan teknologi untuk menyebarkan kebaikan dan
iman Katolik.
Apa yang dapat diteladani dari Carlo Acutis?
A.
Bermain
game sepanjang hari
B.
Menghindari
teman yang berbeda agama
C.
Menggunakan
teknologi untuk menyebarkan kebaikan
D.
Menolak
semua jenis hiburan
20. Indikator: Disajikan kasus nyata, peserta didik
dapat menilai tindakan yang bertanggung jawab sebagai citra Allah.
Level Kognitif: C5 (Mengevaluasi)
Di sekolah, Nina bertanggung jawab membersihkan kelas walaupun teman-temannya
pergi duluan.
Tindakan Nina menunjukkan…
A.
Sikap
mencari pujian
B.
Sikap
mencerminkan tanggung jawab sebagai citra Allah
C.
Sikap
tidak peduli pada yang lain
D.
Sikap
menghindari kerja kelompok
21. Indikator: Disajikan teks Kitab Suci, peserta
didik dapat menyebutkan nilai dasar sebagai citra Allah.
Level Kognitif: C1 (Mengingat)
Efesus 4:24 – “Kenakanlah manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah
di dalam kebenaran dan kekudusan.”
Apa nilai dasar yang dimaksud dalam ayat tersebut?
A.
Keterampilan
B.
Kekuasaan
C.
Kebenaran
dan kekudusan
D.
Kekayaan
dan kesuksesan
22. Indikator: Disajikan ilustrasi keputusan etis,
peserta didik dapat menerapkan nilai sebagai citra Allah dalam pilihan hidup.
Level Kognitif: C3 (Menerapkan)
Riko menemukan dompet di jalan. Ia memutuskan mengembalikannya kepada
pemiliknya.
Tindakan Riko mencerminkan…
A.
Ketakutan
akan polisi
B.
Kesadaran
sebagai citra Allah yang jujur
C.
Keinginan
untuk dipuji
D.
Ketidakpedulian
pada milik orang lain
23. Indikator: Disajikan refleksi iman, peserta didik
dapat mengungkapkan rasa syukur sebagai citra Allah.
Level Kognitif: C2 (Memahami)
Setiap hari, kita diberi kehidupan, kasih, dan kesempatan untuk berkembang.
Bagaimana cara kita menunjukkan syukur atas karunia sebagai citra Allah?
A.
Menyia-nyiakan
waktu
B.
Mengembangkan
diri dan melayani sesama
C.
Menolak
nasihat orang tua
D.
Mengeluh
atas kekurangan
24. Indikator: Disajikan konteks kelas, peserta didik
dapat menunjukkan cara menciptakan komunitas yang menghargai keunikan.
Level Kognitif: C3 (Menerapkan)
Di kelas, ada siswa dengan latar belakang budaya berbeda.
Apa yang bisa dilakukan agar tercipta komunitas yang saling menghargai?
A.
Membuat
kelompok berdasarkan daerah
B.
Mengolok-olok
bahasa daerah lain
C.
Membuka
ruang dialog dan kerja sama
D.
Menyeragamkan
semua budaya
25. Indikator: Disajikan peristiwa nyata, peserta
didik dapat menilai tindakan yang mengabaikan martabat manusia.
Level Kognitif: C5 (Mengevaluasi)
Sebuah video memperlihatkan seseorang diejek karena penampilannya.
Apa sikap yang seharusnya diambil sebagai citra Allah?
A.
Membagikan
video itu
B.
Ikut
menertawakan
C.
Melaporkan
dan mengingatkan dengan kasih
D.
Diam
saja dan tidak peduli
Kunci
Jawaban:
- C
- C
- C
- B
- C
- C
- B
- C
- B
- C
- B
- C
- C
- B
- C
- C
- C
- C
- C
- B
- C
- B
- B
- C
- C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar